Teks Berjalan

Selamat Datang... di Hubdam I/BB... Saran dan Masukan kami terima... semoga bermanfaat..

MyMenu1

Anggota Hubdam I/BB melaksanakan pembinaan fisik


Pembinaan fisik ini yang dilaksanakan secara rutin setiap hari selasa, kamis dan jumat  bertempat di Mahubdam sendiri. Pembinaan fisik merupakan faktor yang sangat penting dalam meningkatkan kekuatan otot, sedangkan kekuatan otot merupakan modal untuk mempermudah mempelajari teknik, mencegah terjadinya cedera dan dapat mencapai prestasi maksimal dan sudah menjadi tuntutan sebagai seorang agar dalam pelaksanaan tugas dapat berjalan dengan lancar dengan kondisi yang prima.





Dalam kondisi umum, pembinaan fisik terdapat banyak manfaatnya, diantaranya :


1. Mengurangi stress.

Setiap manusia normal pernah mengalami stres atau ketegangan. Apakah stres tersebut disebabkan karena masalah ekonomi seperti inflasi atau devaluasi, masalah pergaulan atau retaknya hubungan suami istri, urusan kantor yang tidak pernah selesai, ujian akhir yang akan dihadapi, keputusan salah yang telah diambil atau mungkin keragu-raguan untuk mengambil keputusan.


Bagaimana caranya Anda dapat mengindari stres? Ternyata olaraga dapat menolong Anda untuk mengatasi stres. Bagaimana? Untuk itu kita perlu melihat bagaimana kerja otot yang kita miliki. Berolahraga dapat membantu kita mengurangi kegelisahan hati dan bahkan dapat melawan kemarahan.


Alasannya, kalau jantung kita bekerja pada saat berolahraga, maka otomatis konsentrasi pikiran tidak akan terfokus pada urusan pekerjaan lagi. Selain dapat mengalihkan pikiran, aerobik yang rutin juga dapat meningkatkan ketahanan kardiovaskular, sehingga nantinya kita dapat bersikap tidak terlalu berlebihan dalam menyikapi suatu masalah. Aktifitas yang terbukti efektif dalam melawan ketegangan otak adalah aerobik macam berjalan kaki, bersepeda, renang, jogging dan yoga.



2. Meningkatkan kekuatan otak.

Sudah bukan rahasia lagi kalau kegiatan fisik yang rutin dilakukan bisa meningkatkan daya reaksi, konsentrasi, kreativitas dan kesehatan mental kita. Hal ini dikarenakan tubuh memompa lebih banyak darah sehingga kadar oksigen dalam peredaran darah juga meningkat yang ujungnya mempercepat pemasukkan darah ke otak. Para ahli sepakat kalau otak cukup mendapat asupan darah maka reaksi fisik dan mental seseorang akan meningkat.


3. Mempengaruhi hormon Endogenous opioids.

Dalam keajaiban tubuh manusia, para ilmuan baru-baru ini telah menemukan satu sistem hormon yang berfungsi sebagai morphine yang disebut endogenous opioids. Hal ini cukup menarik perhatian sebab reseptornya didapatkan di dalam hipotalamus dan sistem limbik otak, daerah yang berhubungan dengan emosi dan tingkah laku manusia.



Sistem hormon endogenous opioids, salah satunya ialah beta-endorphin, bukan hanya mengurangi perasaan nyeri dan memberikan kekuatan menghadapi kanker saja, tetapi juga menambah daya ingat, menormalkan selera, seks, tekanan darah dan ventilasi.


Saat berolahraga, kelenjar pitutiari menambah produk beta-endorphin; dan sebagai hasilnya konsentrasi beta-endorphin naik di dalam darah yang dialirkan juga ke otak, sehingga mengurangi nyeri, cemas, depresi dan perasaan letih.


4. Meningkatkan gelombang otak alfa.

Penelitian menunjukkan bahwa olahraga, ada penambahan gelombang alfa di otak. Gelombang otak alfa sudah lama diketahui yang berhubungan dengan rileks dan keadaan santai seperti pada waktu bermeditasi. Gelombang alfa ini terlihat pada seorang yang jogging untuk 20 sampai 30 menit, dan tetap dapat diukur setelah olahraga tersebut berakhir.


Para peneliti mengemukakan bahwa bertambahnya kekuatan gelombang alfa memberikan kontribusi kepada keuntungan kejiwaan dari olahraga, termasuk berkurangnya kecemasan dan depresi.



5. Penyalur saraf otak.

Olahraga akan dapat memperlancarkan kegiatan penyalur saraf (brain neurotransmitter) di dalam otak. Hasil penelitian dalam hal ini dapat menyampaikan bahwa olahraga dapat menaikkan tingkat norepinephrine, dopamine, dan serotonin di dalam otak, dengan demikian mengurangi depresi. Telah terbukti bahwa penyalur saraf otak seperti norepinephrine (NE) dan serotonin (5 – HT) terlibat dalam depresi dan schizophrenia.


Tubuh yang sehat hidup dalam ketenangan. Anda tidak akan merasakannya dari dalam keluar keharmonisan dan damai. Bila olahraga akan memberikan kesehatan tubuh yang baik, dan juga ketenangan pikiran serta pencapaian intelek yang lebih tinggi, mengapa kita tidak segera berolahraga dari sekarang.


6. Melawan penuaan.

Penelitian baru-baru ini membuktikan bahwa dengan hanya berolahraga ringan seperti berjalan kaki saja dapat membantu tubuh mencegah penurunan daya kerja otak pada wanita lanjut usia. Semakin lama dan seringnya kegiatan berjalan kaki ini dilakukan maka ketajaman pikiran juga akan semakin membaik.


Hasil terbaik akan didapat dengan menggerakkan tubuh setiap minggu selama sembilan minggu. “Kegiatannya tidak perlu terlalu tinggi intensitasnya, cukup dengan berkeliling saja, yang penting daya pacu jantung kita dapat meningkat,” lanjut Landers. “Tapi manfaatnya daya ingat kita akan selalu tajam.”


7. Meningkat perasaan bahagia.

Banyak orang yang terkena depresi atau sakit hatinya memakai obat penenang sebagai jalan keluar. Sekarang jalan menuju kebahagian secara alami dapat diraih dengan menggerakkan tubuh secara rutin. Olahraga terbukti manjur dalam meningkatkan hormon penumbuh rasa bahagia dalam otak kita, seperti adrenalin, serotonin, dopamin dan endorphin, yang merupakan pembunuh nomor satu penyakit hati.


Sebuah survey di Inggris melaporkan 83% penderita depresi bergantung pada aktifitas olahraga dalam memperbaiki perasaan hati dan mengurangi kecemasan. Berolahraga selama 16 minggu secara rutin pada orang yang memiliki kadar depresi yang sedang mendapatkan efek bahagia.


Penelitian di Universitas Duke membuktikan bahwa 60% penderita depresi yang menjalani olahraga 30 menit tiga kali seminggu selama enam bulan dapat melawan penderitaan tanpa harus menggunakan obat dokter. Namun bagi penderita depresi yang berat tentu tidak bisa begitu saja lepas dari obat-obatan. Hanya saja banyak dokter sekarang yang memasukkan kegiatan olahraga dalam resep pengobatan mereka disamping obat penenang medis.


8. Meningkatkan kepercayaan diri.

Sekarang rasa percaya diri dapat dicapai tidak hanya dengan mengandalkan keindahan fisik lagi. Sebuah studi kasus di AS membuktikan kalau para remaja yang aktif berolahraga memiliki kadar kepercayaan diri yang sama kuat dengan teman-teman mereka yang memiliki tubuh dan penampilan indah.


Kemantapan diri ini terletak pada hasil yang mereka dapatkan, yakni citra tubuh yang sehat dan kekuatan fisik yang prima, bukan semata giat berolahraga karena terobsesi dengan figur fisik para model di sampul majalah.


9. Sebagai penyalur agresifitas.

Agresifitas tinggi yang biasa dialami oleh remaja labil dan anak-anak dapat diredam dengan cara penyaluran tenaga dan emosi yang berlebih, yaitu dengan cara mengikuti olah raga yang memacu adrenalin dan ada unsur petualangannya, seperti panjat tebing hingga Bela diri. Segala hasrat dan emosi yang meledak-ledak dapat disalurkan ke arah positif dan diredam. Penulis juga punya pengalaman emosi yang tinggi, setelah ikut olah raga bela diri, penulis berhasil dalam peningkatan kemampuan dan prestasi, bahkan kini penulis menjadi asisten pelatih dalam 2 jenis olah raga bela diri sekaligus.


10. Meningkatkan kemampuan dalam sosialisasi

Dalam olah raga, kita juga terlatih dalam hal memperbanyak teman, berbicara dihadapan umum dan rekan-rekan satu tim, kerjasama tim, dan pemecahan masalah bersama-sama atau sendiri. Orang yang sudah terlatih fisik mentalnya cenderung jauh lebih tenang dan waspada ketika harus menyelesaikan masalah berat dibandingkan orang yang tidak terasah luar- dalamnya.


11. Membentuk karakter yang disiplin dan kuat.

Ketika seseorang dipaksa menghadapi suatu rintangan dan masalah, seseorang mau tidak mau harus terpacu untuk memanfaatkan segala potensi dalam dirinya, baik luar maupun dalam, semakin sering seseorang berlatih menghadapi rintangan, akan semakin kuat juga karakter dan mentalnya, mental kepemimpinannya juga akan terasah ketika harus menghadapi rintangan berat bersama-sama kelompoknya maupun sendirian. Sebagai contoh adalah kegiatan bela diri yang selalu diajarkan dalam latihan militer dan kegiatan asah mental para santri di pesantren, untuk menghadapi rintangan berat, seseorang harus dilatih lebih berat dan diajarkan untuk memiliki tekad yang kuat.


12. Menghasilkan karakter umat beragama yang kuat dan disiplin.

Dari segi religi, seseorang juga bisa dibentuk kedisiplinannya dalam hal beragama melalui pembinaan fisik dan mental, olah raga juga dapat membentuk karakter disiplin dan sadar siapa sebenarnya manusia, praktisi olah raga juga akan semakin sadar bahwa manusia itu ada yang menciptakan. Olah raga sangat penting dalam membina dan melatih mental umat beragama yang penuh disiplin dan dedikasi tinggi. (Zoe)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar